Embun Pagi HMR
1 min read
MENGHANGATNYA iklim politik selalu dibarengi maraknya disinformasi, yakni informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu.
Istilah disinformasi ini pertama kali disematkan penguasa Uni Soviet Joseph Stalin, sebagai nama sebuah departemen propaganda hitam Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB/badan intelijen Uni Soviet).
Tugasnya membuat informasi palsu (fitnah) dengan maksud untuk menipu opini publik. Untuk apa? Tentunya guna mencapai tujuan, misal proyek, atau menghancurkan nama baik seseorang.
“(Jika menerima kabar) Endapkanlah dulu sampai kalian mengetahui kebenarannya. Jangan terburu-buru menerimanya,” nasihat Ath-Thabari, Tafsir ath-thabari, 22/268. ***