๐๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ข๐ฌ ๐ ๐ฐ๐ฏ๐จ, ๐๐ฆ๐ฏ๐ช ๐๐ฆ๐ข๐ต๐ฆ๐ณ ๐๐ณ๐ข๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฐ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ฆ๐ญ๐ข๐บ๐ถ (3)
1 min read
Pimpinan Sanggar Seni Warisan Pantai Basri, Abdullah Basri.
๐๐ฒ๐ฟ๐ธ๐ถ๐๐ฎ๐ต ๐๐ฒ๐ป๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ท๐ฎ๐ฎ๐ป, ๐ฃ๐๐๐ฟ๐ถ ๐ฆ๐ถ๐ฝ๐๐ ๐๐ผ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ป๐ด, ๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐๐ฎ๐ธ๐ผ๐ป ๐ฃ๐ผ๐ฝ๐๐น๐ฒ๐ฟ
CERITA Mak Yong selalu berkisah tentang kehidupan istana dan kerajaan. Seperti, cerita raja-raja, permaisuri, tuan putri, putri mahkota yang ditimpa musibah dan biasanya berakhir dengan kemenangan melalui perjuangan.
Pimpinan Sanggar Seni Warisan Pantai Basri, Abdullah Basri menyebutkan, cerita berjudul; Putri Siput Gondang, jadi salah satu lakon yang sudah tak asing lagi di Batam.
Ceritanya mengisahkan salah satu negeri yang bagus dan megah. Istri raja melahirkan siput, raja merasa keberatan dan akhirnya siput itu dibuang ke Teluk Tujuh Pantai Sembilan.
Kemudian, ketika hari dimana istri raja ingin makan siput, lalu raja mempersilakan para wak-wak untuk mencarikannya ke teluk tersebut.
Ketika asyik mencari, terdengarlah suara dari tumpukan batu sehingga mereka penasaran. Wak-wak tersebut mendekati batu tersebut, dan menemukan ada siput besar. Mereka langsung bergegas melaporkan kejadian tersebut kepada raja dan membawanya ke istana.
Setelah sampai di istana, terdengarlah suara minta tolong dari dalam siput tersebut. Raja lalu memerintahkan untuk membelah siput tersebut. Setelah siput terbelah maka keluarlah putri yang cantik, kemudian putri tersebut bercerita bahwa ia adalah siput yang dulu dibuang belasan tahun yang lalu.
โCerita ini memberikan pesan, dimana kita tidak boleh menghina hewan,โ tuturnya. ***
Bersambung….