๐๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ข๐ฌ ๐ ๐ฐ๐ฏ๐จ, ๐๐ฆ๐ฏ๐ช ๐๐ฆ๐ข๐ต๐ฆ๐ณ ๐๐ณ๐ข๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฐ๐ฏ๐ข๐ญ ๐๐ฆ๐ญ๐ข๐บ๐ถ (4-๐๐ข๐ฃ๐ช๐ด)
2 min read
PERTUNJUKAN Mak Yong biasanya tidak selesai dalam satu malam. Sebuah cerita dapat berlanjut berhari-hari, bahkan sampai 15 hingga 44 malam.
Namun, pada masa sekarang, tak mungkin cerita dibuat sebegitu panjangnya. Sekarang, rata-rata sebuah cerita dalam pementasan Mak Yong hanya berlangsung 1-3 jam.
Pertunjukan biasanya diadakan di lapangan terbuka, diberi atap plastik, tiang dihiasi dedaunan seperti daun kelapa.
Dalam setiap pementasannya, jumlah pemain berkisar tiga puluh orang. Dalam pertunjukan Mak Yong, cerita biasanya diambil dari cerita rakyat.
โSebelum tampil, kami mencari, menggali sejarah, untuk dibuat cerita dalam pertunjukan Mak Yong,โ jelas Pimpinan Sanggar Seni Warisan Pantai Basri, Abdullah Basri.
๐ฅ๐ฒ๐๐ถ๐๐ฎ๐น๐ถ๐๐ฎ๐๐ถ & ๐๐ฒ๐๐๐ฎ๐ฟ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ ๐ฎ๐ธ ๐ฌ๐ผ๐ป๐ด
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Muhammad Zen mengajak untuk merevitalisasi teater Mak Yong agar menjadi menjadi lebih menarik penampilannya tanpa meninggalkan tradisi yang asli.
Gunanya agar generasi muda bisa menyukai seni ini bahkan mempelajari tradisi ini.
โDalam penampilannya dibawakan dengan semenarik mungkin, seperti diindahkan tariannya, diberi lighting atau pencahayaan. Ceritanya boleh kekinian namun tak meninggalkan tradisi asli, sehingga generasi millenial banyak mengetahui Teater Mak Yong,โ sebutnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Salah satunya, teater tradisional Mak Yong tersebut.
โTeater ini hadir di setiap gelaran acara tahunan kebudayaan di Kota Batam, serta diikuti tarian dan musik Melayu lainnya yang artistik dan menghibur,” ujarnya.
Ardi juga mengajak masyarakat Kota Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Kota Batam. Salah satunya, menjaga agar teater Mak Yong serta tradisi lainnya, tetap lestari hingga anak cucu nanti.
โAyo kita cintai budaya kita, sehingga budaya kita tetap lestari,โ pintanya.***