Dekranasda Pariaman Ingin Tiru Marlin Sukseskan Batik Batam
Suara tepuk tangan tak henti terdengar disertai decak kagum, kala rombongan ibu-ibu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pariaman, menyaksikan Fashion Show Batik Batam dalam kunjungan kerja ke Dekransda Kota Batam.
Kunjungan ibu-ibu Sumatera Barat itu diterima langsung Ketua Dekranasda Kota Batam Hj Marlin Agustina Rudi di Gedung Dekranasda Kota Batam, Batam Centre, Selasa (29/10/2019). Ikut mendampingi, Wakil 1 TP PKK Kota Batam Erlita Sari Amsakar, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batam Hariyanti Jefridin dan Ketua Pokja II, Umiyati.
Ketua Dekranasda Kota Pariaman Lucyanel Genius, membawa rombongan 30 orang yang tediri dari pengurus Dekranasda Kota Pariaman, Ketua Dekranasda Kota Pariaman dan istri FKPD Kota Pariaman.
“Kunjungan ini merupakan studi tiru untuk mengikuti kesuksesan yang telah diperoleh Dekranasda Kota Batam khususnya dalam memproduksi dan memasarkan hasil batik para pengrajin batik di Kota Batam,” ucap Lucyanel.
Kota Pariaman, lanjutnya, sebenarnya telah memiliki batik yang disebut batik sampan, tetapi dengan berjalannya waktu batik ini tidak lagi diproduksi karena kurangnya promosi dan sosialisasi di masyarakat.
Oleh karena itu, gencarnya promosi batik Batam ini memicu mereka untuk menghidupkan kembali batik sampan yang menjadi ciri khas masyarakat Kota Pariaman.
“Izin ibu Marlin saya beserta rombongan sangat kagum dengan batik Batam yang tadi diperagakan kalau berkenan kami ingin juga mengembangkan batik kami yang saat ini sedang mati suri,” ujar Lucy.
Dia menambahkan, bahwa pencapaian yang dimiliki Kota Batam sangat perlu untuk ditiru sehingga kesuksesan yang dimiliki Kota Batam dapat juga diaplikasikan di Kota Pariaman.
Marlin sangat terbuka dengan keinginan Dekranasda Kota Pariaman untuk mengikuti jejak Dekranasda Kota Batam dalam pengembangan batik.
Menurutnya pencapaian ini diperoleh dengan kerja keras dan keseriusan dari seluruh pengurus baik pengrajin, desainer selama kurun waktu tiga tahun. Tak lupa juga dukungan dari Pemerintah Kota Batam.
Semua ini sangat menguras tenaga maupun waktu, karena seluruh proses pembuatan batik Batam, mulai pengrajiin batik, desainer semuanya merupakan pelaku industri kreatif di Kota Batam.
“Kita sudah mempromosikan batik Batam ini mulai RT, RW, kelurahan, kecamatan se Kota Batam, himgga ke tiga Kabupaten/kota di Kepri,” jelas Marlin.
Tak sampai di situ, lanjutnya, promosi juga berlanjut ke tingkat nasional pada kegiatan HKG PKK di Kota Padang. “Terakhir bulan Agustus kemarin, batik Batam tampil di Australia yang dibawa langsung oleh desainer kita,” jelas Marlin
Saat ini Dekranasda Kota Batam juga sedang gencar – gencarnya mengadakan pelatihan membatik di keluarahan –kelurahan untuk menjaring pembatik pemula sehingga dapat dibina untuk dijadikan pembatik profesional.
Kedepannya Marlin berharap batik Batam dapat menjadi sumber pendapatan bagi pelaku industri kreatif di Kota Batam. Selain itu industri kreatif ini juga dapat mendukung program pemerintah daerah dalam mewujudkan Kota Batam sebagai Kota Pariwisata.
“Kita sangat Welcome bu Lucy. Terkait soal teknisnya, nanti bisa ditanyakan langsung dengan para pengrajin dan asesor (ahli batik) kita. Intinya, kalau kita mau belajar tidak ada yang tidak mungkin karena Kota Batam telah membuktikannya,” tambah Marlin.