IN2PIRASI JUMAT: Mujaddid, Sang Pembaru

“SESUNGGUHNYA Allah mengutus kepada umat Islam, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka.”  Demikian terjemahan hadits yang pernah disabdakan Rasulullah SAW, bersumber dari Abu Hurairah RA.

Sebagaimana kami lansir dari detik .com, Cendekiawan Muslim Quraish Shihab, dalam buku “1001 Soal Keislaman yang patut Anda Ketahui”, berpendapat, tugas mujaddid sebagai pembaru dibutuhkan mengingat perjalanan sejarah boleh jadi melupakan atau menyalahpahami ajaran agama.

Selain itu, masyarakat menuntut adanya interpretasi baru yang tidak menyimpang dari prinsip dan teks-teks keagamaan.

Meski demikian, tidak mudah untuk menetapkan siapa orangnya pada tiap abadnya. Di samping itu, versi nama-nama mujaddid dari tiap abadnya pun dapat berbeda-beda.

Salah satunya yang disebut Ibnu Katsir dalam Kitab Dala’il an Nubuwwah, mujaddid pada abad pertama Hijriah mencakup empat belas nama tokoh. Lain lagi dari Imam As Suyuthi yang pernah merinci nama-nama mujaddid dalam potongan syair gubahannya.

Lalu, versi lainnya dapat ditemukan dari Nawab Shidiq Hasan Khan, yang menulis Kitab Hujaj al Kiramah, merinci mujaddid setiap tahunnya termasuk nama-nama yang tidak asing di kalangan muslim.

Seperti Imam Asy Syafi’i dan Imam Ahmad untuk mujaddid abad ke-2, Imam Al Ghazali masuk dalam mujaddid abad ke-5, Ibnu Taimiyah termasuk mujaddid abad ke-7, lalu Imam As Suyuthi masuk ke dalam mujaddid abad ke-10.

Terakhir, Nawab Shidiq Hasan Khan turut mencantumkan Imam Mahdi sebagai mujaddid terakhir yang akan membarui agama Islam. Kemunculan Imam Mahdi ini pula sudah banyak diterangkan hadits sebagai tanda-tanda datangnya hari kiamat.

Bagaimana menurut Anda? (ski)

BACA JUGA:  Batam Berpotensi jadi Pusat Ekonomi Kedirgantaraan, Ketua IAMSA Bertemu HMR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *