INSPIRASI JUMAT: Derajat Takwa dan Syukur

derajat takwa dan bersyukur
ORANG YANG BERSYUKUR: Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersama Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Batam Hj Hariyanti, saat menutup Jambore PKK Kota Batam, belum lama ini. Mereka selalu mencontohkan, dengan selalu bersyukur akan membuat hati jadi tenang.

ULAMA kharismatik asal Rembang Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, menerangkan perihal derajat takwa dan syukur. Menurutnya, syukur itu lebih tinggi dibanding takwa. Kok bisa?

“Nomor 1 itu syukur. Syukur itu di atas takwa,” kata Gus Baha, seperti yang kami kutip dari liputan6 com.

Untuk memperkuat pendapatnya, Gus Baha mengutip Alquran Surat Ali Imran, ayat 123, yang menerangkan perihal derajat syukur yang lebih tinggi dari takwa. Artinya: Maka bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya.

Maksud ayat tersebut, menurut Gus Baha, manusia diperintahkan untuk bertakwa agar memperoleh derajat orang-orang yang bersyukur.

Atas dasar pemahaman terhadap teks ayat tersebut maka dapat dipahami bahwa derajat syukur lebih tinggi dibanding takwa.

BACA JUGA:  INSPIRASI JUMAT: Teguh pada Kebenaran

Lalu apa itu takwa? Menurut Imam al-Ghazali takwa meliputi tiga pengertian. Pertama, bermakna takut serta tunduk. Kedua, bermakna menaati dan beribadah. Ketiga, bermakna membersihkan hati dari berbagai dosa.

Sementara itu makna syukur menurut ahli hakikat Al Qusyairi adalah, pengakuan atas nikmat Allah, Zat pemberi nikmat, dengan jalan ketundukan.

Hal ini senada dengan pendapat Al Junaid, “Syukur itu adalah kau tidak bermaksiat kepada Allah dengan nikmat-Nya.”

Bagaimana menurut Anda? (ski)

Baca Juga: INSPIRASI JUMAT: Rezeki nan Indah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *