FILOSOFI Jawa menyebut, “agama ageming aji”, atau agama merupakan pakaian yang sangat berharga dan tak ternilai. Agama bukan hanya sistem kepercayaan yang bersifat spiritual, tetapi juga pandangan hidup komprehensif yang mengatur seluruh dimensi kehidupan manusia.
Dalam tulisannya berjudul “Agama sebagai Pandangan Hidup”, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anwar, menjelaskan bahwa, agama dapat dilihat dari dua sudut pandang utama: sebagai faktum objektif (fait objectif) dan sebagai pengalaman subjektif (etat subjectif).
Dari sisi objektif, agama merupakan kenyataan yang berasal dari wahyu Allah Swt. Seperti, apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan sebagai petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Sementara dari sisi subjektif, agama tampak dalam bentuk pengalaman keagamaan individual yang dialami, direnungi, dan dihayati oleh seseorang.
Dalam konteks ini, agama menjadi kesadaran yang aktif, bukan pasif, yang mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai ilahiah dalam tindakan nyata yang disebut ‘amal shalih’.
Syamsul menegaskan bahwa pengalaman beragama yang benar melibatkan empat unsur penting: kesadaran, perenungan mendalam, keterlibatan totalitas diri, dan dorongan aktif untuk bertindak.
Dengan demikian, agama bukan hanya urusan ritual, melainkan juga mencakup ekspresi moral, sosial, dan kreatif manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana menurut Anda? (ski)
INSPIRASI JUMAT: Pakaian Tak Ternilai






