INSPIRASI PAGI: Makanan dan Kehidupan

UNTUK MASYARAKAT: Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, dan Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR), memasakkan makanan untuk pengunjung yang menghadiri pembukaan Expo Batam Batik Fashion Week 2021 di Kawasan Harbour Bay, Batuampar, Jumat (26/11/2021) lalu. Makanan adalah kehidupan.
“YOU are what you eat,” kata orang bijak. Maksudnya, kepribadian seseorang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi bahkan cara makannya.
Hal ini pernah diteliti Juliet A. Boghossian, behavioral food expert penggagas Food-ology Setelah melakukan observasi selama lebih dari 20 tahun, Boghossian mengklasifikasikan karakteristik kepribadian berdasar beberapa kategori umum.
Seperti makan perlahan-lahan, makan terburu-buru, suk mencampur makanan, memisah-misahkan makanan, memotong-motong daging sebelum makan, dan terakhir suka mencoba makanan baru.
Enam karakteristik cara menyantap makanan tersebut, kemudian dianalisis oleh Juliet A, untuk melihat tipe kepribadiannya.
Misal orang-orang yang terbiasa makan dengan cepat biasanya kurang cakap dalam menentukan skala prioritas. Namun, mereka sangat produktif dan gerak cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Agar tetap elegan dan tak mudah ditebak, maka kemudian muncul ilmu yang mengajar etiket dan tata cara makan, termasuk tata cara jamuan makan internasional. Misal bagaimana cara duduk, cara-cara pakai peralatan makannya dan seterusnya.
Dari makanan pula kemudian muncul jenis diplomasi unik, yakni gastrodiplomasi. Ini merupakan salah satu varian soft diplomacy di samping help diplomacy dan science diplomacy.
Gastrodiplomasi punya karakter soft-power, yang mengandalkan kekuatan daya tarik budaya yang secara inheren terdapat di makanan suatu negara.
Sebab kata Geoffrey Neighbor, “Makanan enak pasti diakhiri dengan pembicaraan yang baik.”
Bagaimana menurut Anda? (ski)