INSPIRASI PAGI: Sisindiran

SENI berkomunikasi itu banyak ragamnya, lain lubuk lain ikannya, lain daerah lain juga budayanya. Di Tanah Pasundan, Jawa Barat, seni berkomunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang langsung diucapkan, juga ada yang tak langsung yang disebut “sisindiran.”
Dikutip dari Kumparan, Sisindiran berasal dari kata “sindir” yang artinya: berkata tidak terus terang atau secara tidak langsung.
Sisindiran merupakan bentuk puisi sastra tradisional semacam pantun. Ini adalah gaya seni sastra khas Sunda, metode yang inovatif dan unik untuk menyampaikan pesan, kritik, atau nasihat, yang sudah ada sebelum tahun 1600 Masehi.
Biasanya sisindiran dituturkan dalam keadaan informal atau santai. Karena pantun ini memiliki bahasa yang mudah dipahami dan bersifat sangat luwes.
Ia muncul bersama carita pantun, dongeng, dan jangjawokan โmantraโ. Jadi bukan hanya sebuah bentuk seni yang penuh dengan kebijaksanaan dan komedi.
Mengutip dari buku Seni Tutur Madihin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar oleh Abdul Salam, bentuk pantun sisindiran tumbuh dan berkembang pada masyarakat Sunda yang sudah ada sejak dulu.
Dalam sisindiran terdapat dua bagian. Bagian pertama disebut cangkang yang berarti sampiran dan bagian kedua disebut eusi yang berarti isi.
Sisindiran dibagi atas tiga jenis, yakni: paparikan, rarakitan, dan wawangsalan. Ketiga jenis sisindiran tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda yaitu silih asih (kasih sayang), piwuruk (pepatah), dan sรฉsรฉbrรฉd (humor).
Berikut di antara contohnya:
๐๐บ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ด๐ช๐ณ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ช ๐ฎ๐ถ๐ต๐ฆ๐ณ
๐๐ข๐ฏ๐จ๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ญ๐ช๐ฆ๐ถ๐ณ ๐ต๐ฆ๐ถ ๐ฃ๐ช๐ข๐ด๐ข :
๐๐จ๐ช๐ฎ๐ฑ๐ช ๐ฉ๐ข๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ฐ๐ฌ๐ต๐ฆ๐ณ :
๐๐จ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ธ๐ข๐ฆ ๐ฉ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ฆ๐ถ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข
(๐ด๐ข๐ฌ๐ช๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ญ๐ข ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ด๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฑ๐ถ๐ต๐ข๐ณ
๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฑ๐ถ๐ด๐ช๐ฏ๐จ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ช๐ข๐ด๐ข
๐ฎ๐ช๐ฎ๐ฑ๐ช ๐ช๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ฐ๐ฌ๐ต๐ฆ๐ณ
๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฉ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐ต๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ช๐ด๐ข)
Bagaimana menurut Anda? (ski)