PADA 21 Juli 1980, grup musik legendaris Swedia, ABBA merilis singel pertama dari album: Super Trouper. Judulnya, “The Winner Takes It All”.
Lagu yang meledak di pasaran ini menjadi simbol dari perceraian Agnetha, sang vokalis yang juga penulis lagu, dengan Bjorn.
Ia telah mempertahankan hubungan selama 7 tahun dan dikaruniai dua orang anak. Wajar jika saat pertunjukan solonya kala itu, Agnetha menyanyikannya sambil menangis.
Ada beberapa bait yang sangat menyentuh, dan memberikan gambaran ketegaran seorang Agnetha yang ikhlas menerima keadaan, yang memang harus diterima, tanpa harus merasa terlempar harga dirinya.
Menurutnya hal itu sederhana dan biasa di dalam kehidupan. Persaingan dalam cinta selalu ada pemenang, dan pemenanglah yang mengambil semuanya.
Simak reffrain-nya:
The winner takes it all
The loser has to fall
It’s simple and it’s plain
Why should I complain
The winner takes it all
The loser standing small
Beside the victory
That’s his destiny
Ah… Lagu cinta selalu menarik untuk dibincangkan.
Bagaimana menurut Anda? (ski)