Krisis air ancam Batam, mengatasinya tak cukup hanya berwacana, namun harus dengan kerja nyata. Seperti yang akan dilakukan Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR).
Suami Marlin Agustina Rudi ini menyampaikan, mulai bulan depan akan menormalisasi (membersihkan) waduk Duriankang, sebagai penopang sekitar 70 persen kebutuhan air bersih di Batam. Selanjutnya waduk Seihrapan.
“Langkah ini untuk merespons krisis ketersediaan air baku untuk kebutuhan warga Batam,” ujar HMR yang juga Walikota Batam ini, sebagaimana dilansir laman Batamnews, Senin, 28 Oktober 2019.
Untuk memuluskan rencananya, pendiri Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini akan melibatkan seluruh pihak mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Batam hingga Provinsi.
“Tadi saya sudah bilang ke deputi 4, dua minggu ke depan kita akan coba untuk turun sama-sama. Saya juga minta bantuan kapolres, seluruh kekuatan kita rapatkan sementara,” kata HMR.
Normalisasi waduk akan dilakukan mulai dari membersihkan area dari eceng gondok dan rumput, hingga pengerukan lumpur.
Sebab, eceng gondok, lumpur dan rumput di waduk sangat mengganggu fungsi menyimpan air secara maksimal.
“Kalau boleh kita berkemah satu atau dua minggu di sana sampai Dam Duriangkang itu bisa bersih betul, terbebas dari sedimentasi itu sendiri,” ungkapnya
Sedangkan untuk mesin penghacur eceng gondok, saat ini dalam proses tahap pelelangan untuk pengadaannya. Pengadaan mesin ini akan ditangani Kepala Deputi IV, Syahril Japarin.
“Laporan Pak Syahril mesin penghancur eceng gondok November akhir ini akan datang. Pelelangannya sudah selesai tinggal datang aja,” tutupnya.
Saat ini pemerintah akan fokus, terlebih dahulu pada normalisasi Dam Duriankang karena sangat vital. Selain memiliki kapasitas air terbesar di Batam, juga merupakan andalan utama suplai air bersih di Batam. Saat ini, sekitar 70 persen kebutuhan air bersih ditopang oleh waduk tersebut. ***
_____________
Artikel: Batamnews
Foto waduk Duriangkang: PT ATB