3 Oktober 2024

Kabar Baik dari Batam

Tiga Komoditas Sebabkan Deflasi Batam Duduk di Posisi ke-6 di Sumatera

KOTA BATAM dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-6 dan ke-7 dari 13 kota yang mengalami deflasi di Sumatera. Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum turun dan nilai uang bertambah.

“Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,27 persen pada Oktober 2019,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Batam Rahyudin, sembari menyebut, deflasi terjadi karena turunnya harga tiga kelompok komoditas.

Komoditas tersebut adalah, bahan makanan, kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.

“Kelompok bahan makanan turun 0,97 persen. Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,45 persen. Dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, tembakau turun sebesar 0,07 persen,” tutur Rahyudin di Batam Centre, Senin (4/11).

Penurunan indeks kelompok bahan makanan merupakan akibat turunnya indeks harga pada tujuh subkelompok.

Hal tersebut adalah, subkelompok bumbu-bumbuan turun sebesar 8,53 persen; telur, susu, dan hasil-hasilnya turun sebesar 1,64 persen; lemak dan minyak turun sebesar 0,61 persen; buah-buahan turun sebesar 0,36 persen; daging dan hasil-hasilnya turun sebesar 0,35 persen; ikan segar turun sebesar 0,33 persen; serta padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya turun sebesar 0,19 persen.

Sebaliknya terdapat empat kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga. Yaitu kelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,22 persen; kelompok sandang naik sebesar 0,11 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,02 persen.

“Untuk inflasi tahun kalender, Januari-Oktober 2019, tercatat 0,69 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun, Oktober 2019 terhadap Oktober 2018, sebesar 2,42 persen,” sebutnya.

Rahyudin mengatakan dari 23 kota di Sumatra, tercatat 13 kota mengalami deflasi dan 10 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,53 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pemantang Siantar sebesar 0,01 persen.

Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Tembilahan sebesar 0,59 persen dan deflasi terendah di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,02 persen.

“Kota Batam dan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat ke-6 dan ke-7 dari 13 kota yang mengalami deflasi di Sumatera,” kata dia. ***
_________
Sumber: Media Center Pemko Batam

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *