Gedung Astaka MTQ 2014 Jadi Museum

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mendaftarkan Museum Batam ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Museum Batam ini rencananya berlokasi di Gedung Astaka MTQ Nasional 2014 yang berdiri di Dataran Engku Putri, Batam Center.

Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata mengatakan, pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan berkas-berkas pendaftaran ke kementerian. Lokasinya berada dalam satu kawasan Kantor Wali Kota Batam. Harapannya, museum ini kelak akan menjadi pilihan destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara.

“Dokumennya sudah kami kirim pada 2 Agustus lalu. Yang kami daftarkan itu nama museum, visi misi, lokasi, dan daftar koleksi,” ujarnya, Kamis (8/8/2019).

Pendaftaran dilakukan agar Museum Batam masuk dalam daftar inventaris museum se-Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang diatur dalam Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018.

BACA JUGA:  I N S I G H T

Pada perda ini disebutkan bahwa terdapat 10 objek pemajuan kebudayaan, yakni tradisi lisan, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional, dan cagar budaya. Museum merupakan contoh dari cagar budaya yang ada.

“Dengan didaftarkan ini juga dimungkinkan bagi museum untuk mendapat bantuan revitalisasi dari kementerian. Tahapan yang harus kita lakukan selanjutnya adalah menyerahkan kajian akademis serta mengajukan proposal,” terangnya.

Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu, wisatawan mancanegara yang datang ke Batam itu ingin melihat museum. Karena itulah pihaknya ingin menjadikan Gedung Astaka menjadi museum, sehingga nantinya diharapkan bisa menjadi daya tarik wisman.

Adapun isi dari museum ini nantinya adalah perjalanan Kota Batam sejak masa kesultanan Riau Lingga, sampai menjadi kota modern seperti sekarang. Selain itu juga akan dipamerkan produk kebudayaan masyarakat melayu setempat.

BACA JUGA:  Ribuan Gasing Bakal Mendesing di Kenduri Seni Melayu, 13 Desember Nanti

“Juga ada ratusan keping keramik yang ditemukan di laut Sembulang Galang, serahan dari Kejaksaan dan TNI AL. Keramik ini diketahui dari zaman Dinasti Ming, berdasarkan hasil kurasi tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatra Barat,” kata Ardi. ***
_______________
Sumber:
http://sindobatam.com/disbudpar-daftarkan-astaka-jadi-muse…/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *