5 Oktober 2024

Kabar Baik dari Batam

INSPIRASI PAGI: Menjual Barang Reject

SETIAP perusahaan memiliki standar produksi sebelum barang didistribusikan. Namun ada kalanya produk tersebut “tidak terpilih” atau tak lulus quality control (QC) karena tak memenuhi standar, alias cacat. Ini masuk “barang reject”.

Walaupun secara umum barang reject banyak dimusnahkan, tapi khusus pakaian dan aksesori, ada juga yang dijual. Peminatnya banyak. Meski semua tahu, kualitas barang tadi kurang.

Dalam buku 150 Brand Awareness Ideas oleh Akmal Musyadat Cholil (2021), dijelaskan bahwa barang reject biasanya dijual dengan harga lebih murah.

Ada beberapa cara untuk menjual barang reject ini. Pertama, menjual kepada orang terdekat. Bisa pada keluarga, atau circle. Kedua, obral besar-besaran.

Ketiga, jual ke daerah lain, dengan memanfaatkan layanan e-commerce. Langkah terakhir, mengolah dan membuat barang yang “tak terpilih QC” tersebut, menjadi lebih cantik dan menarik. Pakai teknik fotografi agar kekurangan-kekurangannya tertutup.

Namun ingat, tetap harus jujur, dengan mengatakan bahwa barang ini adalah reject, alias “tak terpilih” atau tak lulus QC.

Jangan memaksa, bahkan mengancam agar orang membeli. Selain merusak reputasi dan kredibilitas kita dalam berbisnis, hal tersebut masuk tindak kriminal.

Bagaimana menurut Anda? (ski)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *