PEMERINTAH Kota Batam kerap mengirim para pejabat eselon II dan III, setingkat Kepala Dinas dan Kepala Bagian mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (Diklat PIM) di beberapa provinsi, seperti Yogyakarta dan Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, pada periode Mei – Agustus 2019 lalu, Pemko Batam mengirimkan enam aparatur sipil negara (ASN) Eselon III untuk melaksanakan Diklat PIM III di PPSDM Yogyakarta. Hasilnya, keenam utusan tersebut masuk 10 besar. Bahkan Rudi TH Panjaitan (Kabag Tata Pemerintahan Pemko Batam) menuai predikat sangat memuaskan dan peringkat 1.
Dan saat ini, sudah hampir tiga bulan dua pejabat Eselon II Pemko Batam, yakni Eryudhi (Kadis Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan) dan Mardanis (Kadis Ketahanan Pangan), mengikuti Diklat PIM II, Angkatan XV Pemprov Jawa Timur, Tahun 2019, di Surabaya.
“Pemko Batam rutin mengirim peserta Diklatpim baik II dan III di setiap angkatan,” ujar Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin.
Menurutnya, khusus Eselon II, di era kepemimpinan Walikota H Muhammad Rudi – Wakil Walikota H Amsakar ini, sudah 10 kepala dinas ikut DIklat PIM II.
Mereka adalah:
1. Heriman HK (Inspektur) dan Salim (Kadis Kominfo) di Pusdiklat Jawa Barat Jatinagor, Bandung, tahun 2017.
2. Herman Rozi (Kadis Lingkungan Hidup) dan Nurjali (Kepala Satpol PP) di Pusdiklat Nusa Tenggara Barat, Lombok, tahun 2018.
3. R. Azamansyah (Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah) dan Suhar (Kadis Cipta Karya) di Pusdiklat Jawa Timur, awal tahun 2019.
4. Abdul Malik (Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) dan Hendri Arulan (Kadis Pendidikan di Pusdiklat Jawa Timur, pertengahan tahun 2019.
5. Mardanis (Kadis Ketahanan Pangan) dan Eryudhi Apriadi (Kadis Perkimtan) sedang berlangsung akhir tahun 2019.
Kenapa tak dilaksanakan di Provinsi Kepri saja? “Karena Pemprov Kepri belum punya Pusdiklat,” pungkasnya.
Untuk menjadi ASN berdaya saing dan berkualitas dunia, maka harus berwawasan global, berintegritas, berorientasi pada publik, profesional, dan memiliki jiwa melayani masyarakat. Dengan begitu akan dapat terwujud pemerintahan yang berkinerja tinggi, efektif, inovatif, akuntabel, dan berkelas dunia.
Diklatpim ini durasinya cukup panjang, kurang lebih tiga bulan. Namun modelnya on campus dan off campus. Diklat ini menerapkan pendekatan belajar yang aplikatif dan proses yang mengintegrasikan pengalaman tugas sehari-hari atau berbentuk action learning, sehingga dinamika belajar menjadi lebih hidup.