MINAL AIDIN: Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR), didampingi Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, foto bersama Wakil Wali Kota Batam H Amsakar Achmad, dan istri, Hj Erlita Sari, usai halal bihalal Idulfitri 1445 Hijriah di kediaman HMR, Perumahan Rosedale, Batamcenter, Rabu (10/4/2024) pagi.
SAAT Idulfitri tiba, ucapan “minal aidin wal faizin” selalu menyertai yang bisanya dirangkai dengan “mohon maaf lahir dan batin”. Dari lengketnya, sehingga banyak yang menduga minal aidin wal faizin tersebut memiliki arti mohon maaf lahir dan batin. Tak begitu.
Sebagaimana kami ringkas dari tulisan di Gramedia Literasi, Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Khasan Ubaidillah, M.Pd.I mengungkapkan, bahwa sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW, ucapan ini lazim digunakan.
Biasanya mereka selalu saling mendoakan dengan kalimat: “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim”, artinya: semoga Allah menerima amal ibadah (puasa) kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.”
Kemudian disambung “wa ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin.” Artinya: Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang orang yang kembali, dan orang orang yang memperoleh kemenangan.
Oleh karena itu, meski artinya berbeda tapi tak ada salahnya kalimat “minal aidin wal faizin” dirangkai dengan “mohon maaf lahir dan batin”.
Sehingga saat Idulfitri seorang insan tak hanya baik dari sisi hubungan dengan Allah, juga hubungan antar-manusia. Inilah yang disebut kembali kepada fitrah, dan menjadi orang-orang yang beruntung di kemudian hari.
Bagaimana menurut Anda? (ski)