“PERTAMA-tama mereka mengabaikanmu, kemudian mengejekmu, lalu melawanmu, dan akhirnya kamu menang.”
Kutipan yang menjadi tahapan sebuah perjuangan tersebut, sering dikaitkan dengan Mahatma Gandhi, yang terkenal menggunakan strategi tanpa kekerasan, Ahimsa dan Satyagraha, selama perjuangan kemerdekaan India.
Namun dari penelusuran, sebenarnya Gandhi tak pernah mengucapkan kalimat ini. Dalam bukunya yang diterbitkan pada 1921, berjudul “Perjuangan Kebebasan” Gandhi cuma mengatakan, “Di negara beradab, ketika ejekan gagal membunuh sebuah gerakan, gerakan itu mulai mengundang rasa hormat.
Di sini Gandhi cuma mengamati bahwa setiap gerakan melewati empat tahap: “Pertama, mereka mengabaikan Anda; kemudian mereka menyiksa Anda; kemudian mereka menindak Anda dan kemudian Anda menang.”
Justru, kecocokan substantif yang paling awal diketahui terjadi dalam pidato yang disampaikan oleh Nicholas Klein di sebuah konvensi Amalgamated Clothing Workers of America pada tahun 1918.
“Dan teman-teman, dalam cerita ini Anda memiliki sejarah dari seluruh gerakan ini. Pertama mereka mengabaikan Anda. Kemudian mereka mengejek Anda. Dan kemudian mereka menyerang Anda dan ingin membakar Anda. Dan kemudian mereka membangun monumen untuk Anda!”
Lebih jauh lagi, pada tahun 1917 sebuah artikel oleh Earl B. Morgan dalam jurnal yang disebut “Safety Engineering”, pernah menulis “bahwa setiap ide baru harus melewati tiga tahap. Pertama, diejek; kedua, menjadi bahan perdebatan; ketiga, diterima.”
Sebenarnya masih banyak lagi kutipan yang dikembangkan dari hal tersebut, seperti disampaikan Jean Cocteau, Julian Beck, Earl B. Morgan, Tony Benn, Peter D. Jones, Louis Agassiz? Arthur Schopenhauer, hingga (lagu) Robbie Williams!
Bagaimana menurut Anda? (ski)
INSPIRASI PAGI: Akhirnya Kamu Menang!
