PARA chief executive officer (CEO) kelas dunia selalu memiliki keahlian dalam mendelegasikan wewenang. Energinya digunakan untuk tugas-tugas strategis yang memberikan dampak besar, baik jangka pendek, menengah dan panjang.
Seperti yang dilakukan Jørgen Vig Knudstorp, mantan CEO Lego. Ia hanya fokus pada strategi besar dan merekrut talenta terbaik. Tugas operasional lainnya ia delegasikan kepada tim yang terpercaya.
Hal yang sama juga dilakukan AG Lafley, mantan CEO P&G. Ia menyerahkan tugas hubungan industri dan event eksternal kepada pemimpin lokal P&G, sehingga dapat fokus pada isu-isu strategis lainnya.
Namun, sebelum benar-benar menyerahkan tanggung jawab, para pemimpin hebat tersebut terlebih dahulu mengenali potensi anggota tim, dan pastikan mereka mendapatkan bimbingan dan pelatihan yang cukup.
Inilah yang dilakukan Roger Martin, mantan dekan Rotman School. Sebelum sepenuhnya menyerahkan tugas finansial kepada chief administrativenya, Mary-Ellen, ia terlebih dahulu membimbing selama enam bulan.
Bagi seorang pemimpin, delegasi bukan hanya tentang meringankan beban, tetapi juga tentang mempercayai tim dan memberikan mereka ruang untuk berkembang.
Pemimpin yang efektif tahu cara memilih prioritas dan mempercayakan tugas kepada orang yang tepat. Seperti kata John C. Maxwell:
“Jika Anda ingin melakukan beberapa hal kecil dengan benar, lakukanlah sendiri. Jika Anda ingin melakukan hal-hal besar dan memberi dampak besar, belajarlah untuk mendelegasikan.”
Bagaimana menurut Anda? (ski)
INSPIRASI PAGI: Berpikir ala Pemimpin Kelas Dunia






