News  

INSPIRASI PAGI: Sanepo Xi Jinping

MENARIK melihat respon Presiden Republik Rakyat China (RRC) Xi Jinping tentang respons China atas perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Selain sangat gagah dan percaya diri, juga disampaikan dengan gaya sastra nan filosofis. Bahkan puitis.

Kata Jinping, “Ekonomi China adalah lautan, bukan kolam kecil. Lautan memiliki masa tenang dan masa badai. Tanpa badai, laut tidak akan menjadi lautan.”

Yang menarik lagi, Jinping menyampai kalimat ini dengan ekspresi sangat tenang. “Badai dapat menjungkirbalikkan kolam kecil, tetapi tidak lautan. Setelah badai yang tak terhitung jumlahnya, lautan masih ada!” jelasnya.

Kemudian ia melanjutkan, “Setelah lebih dari 5.000 tahun mengalami kesulitan, China masih ada di sini! Melihat ke masa depan, China akan selalu ada di sini!”

Dalam perspektif budaya lokal (Jawa), model komunikasi Jinping ini disebut “sanepo”, menghaluskan kalimat kasar menjadi narasi bernuansa adiluhung. Konon, kultur ini berasal dari kebiasaan pujangga keraton yang ingin menjunjung tinggi nilai luhur.

Selain membanggakan rakyat China, respons Jinping itu juga mewakili perasaan masyarakat internasional, yang sudah lelah mendengar omongan Presiden AS Donald Trump, yang cenderung kasar, bahkan melecehkan negara lain.

Bagaimana menurut Anda? (ski)
______
Referensi:
> X, Mahfud MD, mantan Menko Polhukam
> Kolom, J Kristiadi, Senior Fellow CSIS
> Merdeka .com

BACA JUGA:  Momen Haru & Menggetarkan, Saat Wali Kota Lepas JCH Disdik Batam ke Tanah Suci

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *