SHAFIYYAH (istri Nabi) pernah mengunjungi Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ketika beriktikaf di masjid, pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan berbincang-bincang dengan beliau. Kemudian Nabi mengantar pulang ke rumah.
Ketika itu mereka bertemu dengan dua orang sahabat Anshar di jalan. Mereka berdua memandang (dengan penuh curiga), lalu melewati Rasulullah dan Shafiyyah.
Untuk menghilangkan kecurigaan mereka, Nabi pun berkata, “Sini, ini adalah istriku Shafiyyah binti Huyay.”
Mereka berdua pun mengatakan, “Subhanallah, wahai Rasulullah.”
Nabi pun bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia melalui pembuluh darahnya. Aku benar-benar khawatir ada sesuatu prasangka jelek yang ada dalam diri kalian berdua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari sini kita belajar, selain dilarang berprasangka buruk, di sisi lainnya sebisa mungkin tidak boleh memancing dan membuat orang lain timbul prasangka kepada kita.
Itulah pentingnya tabayyun: teliti dalam memahami dan merespons berita atau kabar. Sehingga dapat menjaga keharmonisan pergaulan sosial, dan menghindari penyebaran informasi palsu.
Bagaimana menurut Anda? (ski)
______
Artikel: muslim .or .id