IN2PIRASI PAGI: Bulan Bahasa
BELUM lama ini netizen sempat meradang ketika influencer dalam siniarnya, menyebut Bahasa Indonesia miskin kosakata. Alasannya, karena hanya mempunyai 127 ribu kosakata.
Menurut Dr. Ahmad Izzan dalam buku Metodologi Bahasa Inggris (2016), bahasa Inggris dimulai sejak tahun 800. Sementara Bahasa Indonesia lahir pada tahun 1928 saat Sumpah Pemuda diproklamasikan.
Jadi wajar, kali ini kata Prof. E. Aminudin Aziz, jika kosakata bahasa Indonesia saat ini masih 121 ribu dan akan dikebut menjadi 200 ribu kosakata di Kamus Besar Bahasa Indonesia pada bulan Oktober 2024 ini.
Namun, bukan berarti kosakata bahasa Indonesia terbilang miskin. Sebab, mengalami perubahan dan penambahan. Mulai ejaan, bunyi, dan makna, karena adanya afiksasi (imbuhan), reduplikasi (pengulangan), atau gabungan kata.
Contoh dalam mendefinisikan padi dan hasil olahannya bahasa Indonesia sangat beragam. Mulai beras, gabah, nasi, dan lontong. Sedangkan bahasa Inggris hanya diwujudkan dalam satu kata, yaitu “rice”.
Pengayaan kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu ini juga dapat bersumber dari bahasa lain, seperti bahasa daerah dan bahasa asing. Misal risak (Minangkabau), unduh (Jawa), nyeri (Sunda) dan lain-lain.
Sedangkan bahasa asing, khususnya Inggris, hanya diserap sebagai sumber istilah. Terutama menyangkut bidang sain.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang akan terus-menerus berkembang, dan telah dituturkan di seluruh dunia. Sehingga dijadikan bahasa resmi ke-10 pada sidang umum UNESCO, setelah bahasa Inggris, Perancis, Arab, China, Rusia, Spanyol, Hindi, Italia, dan Portugis.
Pesan untuk influencer, pahami dulu sebelum bicara. Supaya paham, maka mulailah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukan dicampur-campur dengan bahasa Inggris. Ini artinya, bukan bahasa Indonesia yang miskin, tapi pola pikirmu!
Bagaimana menurut Anda? (ski)
_____
DISARIKAN dari artikel: Vonnita Harefa, S.S.
Penyuluh Bahasa Kantor Bahasa Provinsi Maluku