17 September 2024

Kabar Baik dari Batam

INSPIRASI PAGI: Playing Victim, Playing God

ORANG yang problematik akan selalu menilai segala sesuatu berdasar sentimen. Saat merugi dia akan playing victim, tapi ketika beruntung dia playing God.

“Playing Godā€ di sini adalah sebuah idiom tentang seseorang yang ā€œmengambil alih peran Tuhanā€. Dalam kasus ini, selalu menafsir ketentuan Tuhan berdasar hawa nafsunya.

Misalnya saat diri atau orang yang dicintai kena musibah, maka disebut sebagai ujian bagi orang baik. Namun jika orang yang dibenci dapat masalah, maka langsung dicap sebagai azab atau karma kepada orang zalim.

Apa iya seperti itu? Wallahu a’lam bishawab: Hanya Tuhan yang mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.

Kita hanya manusia biasa. Bukan Tuhan. Kata Ebiet G Ade, dalam lagunya: Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya, kita mesti tabah menjalani. Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya.

Sebab, bisa jadi yang kita sebut “musibah” itu,Ā  merupakan wujud lain dari proses terkabulnya doa: Tuhan terlebih dahulu ingin kita kuat, sebelum akhirnya mengangkat derajat atau pangkat ke level yang lebih tinggi.

Atau bisa saja musibah orang lain itu merupakan cara Tuhan untuk menguji sejauh mana kadar iman dan kemanusiaan kita. Apakah hanya diam sambil nyinyir, atau bergerak, memberi bantuan atau sesuatu yang bermanfaat.

Ingat, sejatinya kemanusiaan kita terikat pada kemanusiaan orang lain. Karena kita hanya bisa menjadi manusia jika bersama.

Makanya, tak usah playing God. Karena sesungguhnya Tuhan maha kasih dan sayang. Hawa nafsu kita saja yang suka berburuk sangka.

Bagaimana menurut Anda? (ski)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *