Jadi Finalis Kota Cerdas,  Batam Bersaing dengan 7 Kota Besar

Pagi tadi sekitar pukul 09.30, tim Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) mengunjungi Pemko Batam untuk beraudiensi terkait klarifikasi hasil questioner yang telah diisi secara online.

Tim tersebut diterima oleh Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad didampingi Sekda Kota Batam Jefridin dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah di ruang rapat, lantai 5, Gedung Pemko Batam di Batam Center.

“Audiensi ini dilakukan terhadap kota-kota nominasi Kota Cerdas di seluruh Indonesia. Untuk Batam dijadwalkan berlangsung selama 2 hari di mulai Kamis-Jumat (26-27/9/2019),” jelas Amsakar Achmad.

Dari 93 kota yang masuk saat ini tinggal 30 finalis. “Batam menjadi salah satu dari 8 finalis pada kategori Kota Besar,” papar suami Erlita Sari ini.

BACA JUGA:  Minta Warga Batam Waspadai Cacar Monyet, HMR Juga Lakukan Antisipasi Dini

Rangkaian kegiatan RKCI ini terdiri dari kick off RKCI 2019 di istana Wakil Presiden, evaluasi mandiri melalui daring (online) di website sccic, penilaian tahap 1 dengan memilih 30 kota, validasi dan survey lapangan (yg dilakukan saat ini), dan tahap terakhir adalah pemetaan kota sbg peniliaian tahap 2 yg dilakukan oleh tim penilai dan asesor ITB.

RKCI ini adalah sebuah kegiatan yg dilakukan untuk melakukan pemetaan terhadap kesiapan kota-kota yg dianggap mampu menjadi kota cerdas berdasarkan potensi dan karakternya masing-masing.

Pelaksanaan RKCI saat ini adalah yang ketiga kalinya dimana dua tahun lalu (2017) Pemko Batam berhasil menyabet 10 kategori dari 13 kategori yang dinilai.

BACA JUGA:  Bupati Natuna Bersyukur Wagub Marlin Berkunjung & Berbagi Manfaat di Daerahnya

Secara khusus, tujuan program ini untuk mengukur kinerja terhadap pengelolaan kota, memberikan gambaran komprehensif mengenai permasalahan dan potensi kota, memberikan gambaran bagi stake holder kota dlm membangun kota, dan melakukan proses berkelanjutan implementasi smart city di kota-kota indonesia.

Penilaiannya menyangkut tiga pilar, yaitu Smart Environment, Smart Economy, dan Smart Society.

Ketiga pilar ini didukung pula oleh 3 enabler (daya dorong) yaitu Smart Governance, Smart People, serta Smart Infrastructure, Technology & Environment.

“Semuanya itu akan bermuara pada keberhasilan terhadap capaian kualitas hidup,” tutup Amsakar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *