JAKARTA, KataBatam – Presiden Jokowi menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman investasi antara perusahaan kaca Xinyi Glass dengan pemerintah Indonesia.
Suasana MoU tersebut diunggah presiden di akun media sosialnya, pada 28 Juli 2023, yang dilengkapi foto-foto terkait dengan cuitan yang berbunyi:
𝘔𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘯𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘰𝘬𝘶𝘮𝘦𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘦𝘬𝘰𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘩𝘪𝘭𝘪𝘳𝘪𝘴𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘯𝘥𝘶𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘤𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘦𝘭 𝘴𝘶𝘳𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘏𝘰𝘵𝘦𝘭 𝘚𝘩𝘢𝘯𝘨𝘳𝘪-𝘓𝘢, 𝘊𝘩𝘦𝘯𝘨𝘥𝘶, 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪.
𝘗𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘟𝘪𝘯𝘺𝘪 𝘎𝘭𝘢𝘴𝘴, 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘤𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢. 𝘙𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘦𝘬𝘰𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘮 𝘩𝘪𝘭𝘪𝘳𝘪𝘴𝘢𝘴𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘙𝘦𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨, 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘉𝘢𝘵𝘢𝘮.
𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘳𝘦𝘴𝘪𝘢𝘴𝘪 𝘬𝘰𝘮𝘪𝘵𝘮𝘦𝘯 𝘪𝘯𝘷𝘦𝘴𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘟𝘪𝘯𝘺𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘩𝘪𝘭𝘪𝘳𝘪𝘴𝘢𝘴𝘪 𝘪𝘯𝘥𝘶𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘤𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘦𝘭 𝘴𝘶𝘳𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam video keterangan pers, Jumat (28/7/2023), juga menjelaskan hal tersebut.
“Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia pemain kaca. Market share-nya 20 persen lebih, kurang lebih sekitar 26 persen market share dari perusahaan ini,” kata Bahlil.
Bahlil mengatakan Xinyi berkomitmen untuk membangun industri di Rempang di Kota Batam Kepulauan Riau, dan akan menjadi pabrik kedua terbesar di dunia setelah China.
Menurut Bahlil, pabrik Xinyi tersebut nantinya akan menjadi wujud hilirisasi dari pabrik kuarsa dan beberaa bahan baku lain yang ada di Indonesia.
“Kalau kita sudah sukses membangun ekosistem hilirisasi dari nikel, sekarang mulai kira dorong ke pasir kuarsa. Nanti output produknya akan dilakukan hampir 95 persen untuk ekspor, karena pasarnya adalah pasar luar negeri,” kata dia.
Bahlil menambahkan bahwa pabrik Xinyi di Batam nantinya juga akan memproduksi panel surya yang bakal diperuntukkan pasar ekspor.
“Total investasinya 11,5 billion USD dan mereka sebenarnya telah melakukan investasi tahap pertama di kawasan JIIPE tahun lalu sebesar 700 juta USD,” kata dia.
Bahlil merujuk pada pabrik PT Xinyi Glass Indonesia yang berlokasi di KEK JIIPE, Gresik.
“Ini terjadi akibat kepercayaan penuh dari investor kepada Pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Pak Jokowi. Setelah mereka cek ternyata apa yang mereka rasakan sangat baik dan ingin mengembangkan bisnisnya dan menciptakan lapangan kerja kurang lebih 35 ribu,” kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia berhasil menggaet investasi sebesar 11,5 miliar dolar AS saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Chengdu, China, pada 27—28 Juli 2023. (ski/Antara)
_____
SUMBER FOTO: akun media sosial Presiden Jokowi