MEMASUKI tahun ajaran baru, muncul beragam kabar hoax. Salah satunya, siswa sekolah negeri diminta membeli buku paket pelajaran. Tentu saja, hal tersebut dibantah Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Hendri Arulan.
Ia menegaskan, secara garis besar buku di tiap mata pelajaran udah disediakan sekolah negeri lewat Dana Operasional Sekolah (BOS).
”Contohnya di SMP, itu (buku per mata pelajaran) sudah dibeli dan dianggarkan melalui BOS,” katanya, Rabu (7/7/2019).
“Jadi, masing-masing siswa untuk 10 mata pelajaran telah disiapkan melalui dana bos itu,” ujarnya lagi.
Begitu juga bagi murid SDN, buku setiap mata pelajaran disiapkan dan dipinjamkan kepada masing-masing murid. Di mana, murid boleh memakai selama satu semester.
”Buku ini satu berbanding satu, artinya, setiap siswa akan dipinjamkan satu buku per mata pelajaran,” jelasnya.
“Jadi totalnya ada 10 buku yang dipinjamkan sekolah di setiap semester,” terang Hendri.
Selanjutnya, tambah dia, setelah selesai tahun ajaran atau semester, siswa diwajibkan mengembalikan buku tersebut.
”Begitu seterusnya, untuk semester depan siswa SD dan SMP dapat lagi buku per mata pelajaran dari dana BOS yang dibagikan di setiap sekolah,” paparnya.
Dengan begitu, ia menegaskan, siswa tidak lagi dibebankan membeli buku kecuali buku tambahan referensi.
”Kalau buku tambahan referensi itu terserah orangtua, namun yang jelas tidak ada lagi buku yang dibebankan kepada orangtua. Baik untuk siswa SD ataupun siswa yang ada di SMP,” terang Hendri.
Pengadaan buku melalui dana BOS ini, lanjut dia, berdasarkan jumlah siswa. Namun, terkadang ada siswa yang sudah dipinjamkan 10 buku per mata pelajaran selama semester, ternyata ada yang hilang atau rusak.
”Nanti kebijakan sekolah, apakah disuruh orangtua mengganti atau mengganti dalam bentuk buku baru atau hanya fotokopi,” jelasnya
“Dan itu kebijakan sekolah,” paparnya lagi.
Soal adanya penambahan siswa di setiap kelas, apakah buku yang bersumber dari dana BOS itu mampu mencukupi? Hendri menjawab, memang akan ada beberapa siswa yang tak akan mendapatkan buku pelajaran.
Sebab, dari rencana awal hanya 36 orang per kelas sekarang bertambah menjadi 40 orang.
”Karena bertambah, nanti ada satu dua orang siswa yang tidak tersediakan. Solusinya nanti kebijakan sekolah seperti apa,” ujarnya.
“Namun yang jelas, buku ini disediakan sekolah dipinjamkan ke siswa sesuai mata pelajaran,” paparnya.
Merlina, salah satu orangtua siswa berharap kebijakan buku dari sekolah ini bisa berlaku di setiap sekolah.
Sebab, katanya, dengan dibebankan lagi buku kepada orangtua tentu akan sangat memberatkan orangtua, apalagi saat ini memasuki tahun ajaran baru.
”Kalau semuanya dibeli berat lah. Belum lagi kebutuhan lain seperti seragam, buku dan kebutuhan sekolah lainnya,” katanya. ***
_____
Sumber:
https://batampos.co.id/…/hore-buku-paket-pelajaran-gratis-…/