Walikota Batam H Muhammad Rudi mengajak anggota Praja Muda Karana (Pramuka) senantiasa menjadi pioneer dalam menanamkan nilai-nilai anti kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes).
Pesan tersebut merupakan sambutan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, yang dibacakan HMR saat memimpin upacara peringatan HUT ke 58 Pramuka Tingkat Kota Batam, Minggu (18/8/2019) pagi di Dataran Engku Putri, Batam Center.
Sekitar 6 ribu anak-anak Pramuka se Kota Batam mengikuti upacara yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam Hj Marlin Agustina Rudi, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin yang juga selaku Ketua Harian Kwarcab.
Ada enam pesan penting yang harus menjadi perhatian kakak-kakak dan adik-adik Pramuka ini. Terutama merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme, terpaparnya radikalisme dan terorisme, serta maraknya penyalahgunaan narkoba.
“Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengajak segenap pengurus kwartir, para pelatih dan pembina, serta semua anggota Pramuka senantiasa menjadi pelopor dalam menanamkan nilai-nilai antikejahatan luar biasa (extra ordinary crimes),” ajak HMR.
Di bidang globalisasi, selain mempunyai aspek positif, tetapi tidak sedikit menimbulkan dampak negatif. Dengan globalisasi dunia seakan tanpa batas (borderless), begitu pula lalu lintas orang dan barang dapat berpindah dengan mudah.
“Saya meminta dalam setiap kegiatan Pramuka dan keseharian, setiap anggota Pramuka bertekad tidak mengkonsumsi produk pertanian dan pangan impor, dan beralih kepada produk lokal,” pesan HMR dalam teks pidatonya.
“Mari jadikan gerakan ini sebagai wujud kecintaan segenap anggota Pramuka kepada NKRI dan para petaninya,” paparnya.
Selanjutnya tentang kerusakan dan pencemaran lingkungan juga diungkap. Sebab, kegagalan umat manusia memelihara kelestarian lingkungannya, sama dengan undangan terbuka bagi timbulnya berbagai bencana, seperti: banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan.
Hal ini merupakan kelalaian kita semua akan pentingnya memikirkan warisan yang akan diberikan kepada generasi penerus. Untuk itu, anggota Pramuka diajak bertekad “perang terhadap sampah plastik”.
Dikupas juga tentang keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam Pramuka, baik warna, desain, atribut dan tata cara penggunaannya, menunjukkan kurangnya perhatian selama ini tentang kesadaran arti penting persatuan dan kesatuan.
Gerakan Pramuka akan Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI, jika kesadaran akan persatuan menjadi hal yang utama.
Untuk itu, peninjauan dan pembaruan seragam Pramuka menjadi prioritas Kwartir Nasional dalam upaya menjadikan seragam mempunyai ciri kesamaan, mulai dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, mulai dari Pembina sampai dengan anggota Pramuka Siaga, serta mulai dari Kwartir Nasional hingga Gugus Depan. ***
_________
Sumber: Humas Pemko Batam